This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Senin, 29 Oktober 2018

Tempat Wisata Di Pulau Sulawesi

Apabila anda sedang berada di Pulau Kalimantan tak ada salahnya mampir ke Pulau Sulawesi, karena Pulau Sulawesi itu sendiri terletak diantara Pulau Kalimantan, tentu tidak terlalu jauh untuk menempuh perjalanannya. Jika anda menyukai wisata alam, maka pulau inilah yang cocok untuk anda kunjungi. Tidak hanya wisata alam saja yang ada di Sulawesi tapi juga wisata lainnya juga banyak namun sepertinya wisata alam sering dijumpai. Ingin tahu apa saja wisata yang ada di Sulawesi? berikut daftar tempat wisata menarik yang bisa dijadikan tujuan wisata anda selama berada di Sulawesi.

1. Pulau Bunaken

Pulau Bunaken
Pulau Bunaken
Wisata yang satu inilah yang wajib dikunjungi. Kurang rasanya jika berada di Manado Sulawesi Utara, tidak mengunjungi pulau bunaken ini. Pulau bunaken mempunyai luas 8,08 km² dan terletak di teluk Manado. Pesona keindahan taman laut bunaken tidak diragukan lagi, wisatawan banyak yang berkunjung ke pulau bunaken yang terpesona akan keindahan taman laut bunaken. Jika Anda dari Manado, waktu yang dibutuhkan untuk mencapai pulau ini sekitar 30 menit dengan menggunakan kapal cepat (speed boat). Taman laut Bunaken juga memiliki sekitar 20 titik penyelaman dengan kedalaman yang berbeda-beda hingga 1.344 meter. Dari 20 titik penyelaman tersebut, 12 titik di antaranya ada di sekitar Pulau Bunaken.

2. Bukit Kasih Kanonang
Bukit Kasih Kanonang
Bukit Kasih Kanonang
Bukit kasih berada di Kecamatan Kawangkoan kab. Minahasa. Bukit Kasih Kanonang merupakan tempat wisata yang melambangkan kerukunan antar umat bergama di Provinsi Sulawesi Utara. Disini akan ada semua tempat ibadah umat bergama. Jika dari Manado, dibutuhkan sekitar 90 menit untuk mencapai tempat ini.

3. Pulau Siladen
Pulau Siladen
Pulau Siladen
Pulau Siladen terletak disebelah timur laut pulau bunaken dan memiliki luas 31,25 hektar. Pulau ini dikelilingi oleh pantai pasir putih dan di dalam lautnya banyak terumbu karang dengan biota laut yang bermacam-macam bentuk dan warna sehingga membentuk suatu tanaman laut yang sangat indah. Aktifitas yang bisa Anda lakukan di Pulau ini adalah berkeliling dengan naik perahu berkaca (katamaran), snorkling , diving, dan photografi underwater (foto bawah laut) dan pastinya berjemur di pantai dengan hamparan pasirnya yang putih.

4. Bukit Doa Tomohon
Bukit Doa Tomohon
Bukit Doa Tomohon
Selain bukit kasih kanonang, rupanya di Sulawesi Utara juga masih ada bukit doa yang memberikan keindahan pemandangan alam yang begitu memanjakan mata. Hamparan pemandangan alam yang hijau seolah-olah mampu memanjakan mata bagi siapa saja yang berkunjung. Dikarenakan keindahannya, bukit doa tomohon ini juga sering kali dijadikan tempat foto prewedding. Untuk mencapai tempat ini, Anda memerlukan waktu 30 menit jika dari Manado.

5. Danau Linow
Danau Linow
Danau Linow
Masih sedikit orang yang mengetahui keberadaan tempat ini, padahal danau linow merupakan satu tempat wisata menarik yang ada di Sulawesi Utara. Bila dari Manado dibutuhkan waktu perjalanan sekitar 50 menit untuk mencapai tempat ini. Yang menarik dari danau linow ini adalah warna airnya yang sering berubah.

6. Pulau Lihaga
Pulau Lihaga
Pulau Lihaga
Pulau Lihaga adalah sebuah pulau kecil yang tidak berpenghuni, pulau ini berada di Likupang Kab. Minahasa Utara. Pulau Lihaga merupakan salah satu tempat wisata yang menawarkan keindahan panorama dengan pasir putih yang halus serta air lautnya yang begitu jernih. Untuk mencapai lokasi dibutuhkan waktu 2 jam perjalanan dari kota Manado sampai di pelabuhan terdekat, dan perjalanan bisa dilanjutkan dengan menggunakan kapal sewa, yang akan menempuh waktu sekitar 45 menit.

7. Waruga
Waruga
Waruga
Waruga adalah makam pada zaman purbakala yang dibuat dari bebatuan. Yang paling unik, adalah posisi penguburan jenazah di waruga seperti janin dalam rahim. Waruga banyak terdapat di Minahasa, namun yang menjadi rekomendasi adalah yang berlokasi di Ds.sawangan, Kec. Airmadidi, Minahasa Utara.

8. Pantai Lakban
Pantai Lakban
Pantai Lakban
Pantai Lakban berada di Kec. Ratatotok, Kab. Minahasa Tenggara. Untuk bisa menikmati keindahan pantai lakban, Anda harus menempuh perjalanan yang lumayan lama, kira-kira 3 jam dari Manado yakni ibukota provinsi Sulawesi Utara. Namun lelah perjalanan Anda menuju tempat ini akan terbayarkan saat Anda tiba di lokasi Pantai Lakban. Di kawasan pantai ini juga dilengkapi beberapa fasilitas penunjang, antara lain arena bermain anak, lapangan sepak bola pantai dan lapangan folly ball.

9. Gunung Api Mahangetang
Gunung Api Mahangetang
Gunung Api Mahangetang
Gunung Api Mahangetang adalah sebuah gunung api aktif yang terdapat di perairan dangkal. Gunung api ini berada di perairan Mahangetang Kecamatan Tatoareng, Kab. Sangihe. Jika Anda ingin melihat gunung ini, bisa Anda lakukan dengan cara menyelam. Tempat ini disebut masyarakat setempat dengan sebutan “Banua Wuhu”.
10. Taman Nasional Tangkoko
Taman Nasional Tangkoko
Taman Nasional Tangkoko
Taman Nasional Tangkoko adalah termasuk kawasan konservasi yang menjadi habitat beberapa satwa khas provinsi Sulawesi Utara yang sulit ditemui di beberapa daerah lain, seperti monyet hitam (Macaca niagra), tarsius (primata terkecil dunia) dan burung rangkong. Taman nasional ini berada di Batu Putih Bitung Utara, Sulawesi Utara. Jarak lokasi sekitar 60 Km dari Manado dan juga sekitar 20 Km dari kota Bitung.
 
Sumber :  http://www.masdonie.com/2015/01/10-tempat-wisata-di-sulawesi-yang-terkenal.html

Tempat wisata Di Pulau Sumatra

Wisata Terbaik di Pulau Sumatera Ini Cocok Untuk Menghabiskan Waktu Liburanmu!

headline-image-027
Punya rencana liburan ke Pulau Sumatera tapi masih bingung mau kemana? Banyak sekali lho traveler, tempat wisata yang menawan dan bisa kamu kunjungi selama liburan, mulai dari Aceh provinsi paling barat di Indonesia sampai Lampung provinsi paling selatan di pulau Sumatera.
Pulau yang terletak paling barat Indonesia ini memiliki keindahan alam yang sungguh kaya dengan pesona keindahan alam yang luar biasa dan lengkap mulai dari gunung, pantai, candi, danau, hingga taman rekreasi.
Berikut tempat terbaik di Pulau Sumatera yang jangan sampai terlewatkan saat kamu berkunjung ke sana!

1. Taman Nasional Way Kambas

Taman Nasional Way Kambas
Taman Nasional Way Kambas via poskotanews.com
Wisata Way Kambas cocok buat kamu yang suka flora dan fauna, jaraknya 110 km dari Kota Bandar Lampung. Merupakan salah satu cagar alam tertua. Di Taman Nasional ini diyakini ada sekitar 200 gajah Sumatera. Di sini gajah-gajah telah dijinakan dan dilatih.
Jika kamu ingin menghabiskan waktu di akhir pekan, di Pusat Pelatihan Gajah (PPG) terdapat atraksi gajah setiap sore dan pertunjukan sepak bola gajah. Kamu juga dapat menunggang gajah dengan wahana safari yang tersedia.

2. Kepulauan Anambas

Kepulauan Anambas
Kepulauan Anambas via 1.bp.blogspot.com
Kepulauan Anambas? Yap! Kepulauan Anambas belakangan ini sering disebut-sebut menjadi tujuan wisata para penikmat keindahan alam. Pantai tropis dan pasir putihnya ini masih sangat alami dengan sejuta pesona yang tak akan bisa kamu lupakan. Di sini kamu bisa mendapatkan suguhan terumbu karang hanya dengan duduk di tepi dan melihat ke bawah, bahkan tak perlu menyewa alat snorkeling ataupun menyelam.

3. Jam Gadang

Jam Gadang
Jam Gadang via westsumatratours.files.wordpress.com
Sebuah bangunan bersejarah yang terletak di pusat kota Bukittinggi dan merjadi ikon utama bagi masyarakat sekitar. Bangunan ini tingginya 26 meter yang dihiasi dengan pemandangan jam dinding besar di setiap sisinya.
Biasanya simbol romawi untuk angka 4 adalah IV, tapi angka romawi yang tertera pada jam gadang adalah IIII. Ini menjadi keunikan tersendiri sekaligus masih merupakan misteri yang belum terpecahkan. Dan juga di sini kamu bisa menyaksikan panorama indah Kota Bukittinggi dapat disaksikan melalui puncak menara jam gadang.

4. Taman Rekreasi Alam Mayang

Taman Rekreasi Alam Mayang
Taman Rekreasi Alam Mayang via ksmtour.com
Di taman rekreasi ini kamu bisa menikmati suasana alam dengan konsep alam terbuka. Kamu juga bisa menghabiskan waktu dengan mencoba wahana outbond dan flying fox atau hanya bersantai menikmati pemandangan jembatan Leighton yang melintasi sungai Siak sambil melihat pertunjukan badut sulap yang selalu siap menghiburmu. Selain itu, kamu pun bisa memuaskan kegemaran memancing atau bermain sepeda air.

5. Panorama Danau Toba

Danau Toba
Danau Toba via anekatempatwisata.com
Danau ini dikelilingi oleh hutan pinus dan beberapa air terjun dan juga pemandian air hangat di dalam hutan. Pemandangan yang sangat indah dengan udara yang sejuk membuatmu betah berlama-lama di sini. Di Danau Toba kamu juga bisa berlayar, mengenal sejarah suku Batak dan berbelanja.
Yang menarik di sini adalah Boneka Sigale-gale menjadi salah satu ciri khas dari tempat wisata di Sumatera ini. Boneka kayu setinggi 1,5 meter lengkap dengan pakaian adat Batak ini dapat menari tor-tor bersama wisatawan.

6. Pantai Parai Tenggiri

Pantai Parai Tenggiri
Pantai Parai Tenggiri via bangkabelitungtourism.com
Keindahan tempat wisata di Bangka Belitung terletak pada pesona wisata bahari dengan ciri khas selalu terdapat batu granit besar yang bertebaran sepanjang pantai yang masih alami dan permukaan pantai yang landai. Pantai dengan hamparan pasir putih menambah kesan eksotiknya yang bersih membuat rasa lelahmu seketika lenyap.
Pantai Tenggiri merupakan pantai yang paling popular dan ekslusif di provinsi Bangka Belitung. Selain menikmati keindahan alam dan suasana pengunjung juga dapat melakukan rekreasi bahari yang menarik lainnya seperti bermain banana boat, snorkeling, memancing, hingga berlayar.

7. Pantai Panjang

Pantai Panjang
Pantai Panjang via christmiosezra.files.wordpress.com
Keistimewaan pantai ini adalah memiliki garis pantai yang sangat panjang mencapai 7 km. Berlokasi di kawasan yang sangat strategis dan selalu ramai oleh para wisatawan dengan banyaknya fasilitas mulai dari restoran, penginapan, pusatnya perbelanjaan, fasilitas untuk olahraga seperti volley pantai hingga berselancar.
Pantai yang sangat luas yang menciptakan pemandangan yang indah dipadukan dengan adanya ombak pantai yang sangat memukau. Di pantai ini juga terdapat beberapa pohon cemara dan pinus yang tumbuh subur di sepanjang area pantai yang semakin menjadi pemandangan yang luar biasa menakjubkan, terlebih di pantai ini juga dilengkapi dengan indahnya panorama matahari tenggelam.

8. Taman Nasional Gunung Leuser

Taman Nasional Gunung Leuser
Taman Nasional Gunung Leuser via libregraphics.asia
Taman Nasional Gunung Leuser, destinasi ekowisata kawasan hutan hujan tropis dengan suguhan pemandangan alam yang serba hijau, aneka macam satwa yang membuat matamu enggan untuk mengalihkan pandangan. Gapailah puncak tertinggi di tanah rencong ini sebagai pengalaman seru yang tak terlupakan dengan medan tracking yang cukup menantang.
Di sini kamu juga bisa melihat langsung para penghuni hutan tropis di kawasan konservasi dan rumah bagi orang utan. Tempat ini juga telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai Cagar Biosfer. Taman ini pun dikelola untuk penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, budidaya, pariwisata, dan rekreasi.
Jadi, segeralah persiapkan liburanmu yang menyenangkan di pulau Sumatera. Bersiaplah matamu akan dimanjakan oleh suguhan pemandangan alam yg luar biasa. Sedikit referensi, tempat wisata di atas mungkin bisa membantumu untuk menghabiskan liburan panjangmu. Happy Holiday!

Sumber : http://jalanjalanceria.com/8-tempat-wisata-terbaik-di-pulau-sumatera-ini-cocok-untuk-menghabiskan-waktu-liburanmu/

Kerajaan Sumatra

Sejarah Kerajaan Islam Di Sumatera Lengkap - EDUKASI

#KERAJAAN ISLAM DI SUMATERA

Berdasarkan bukti-bukti sejarah, sumatera merupakan daerah Indonesia pertama yang mendapatkan pengaruh islam. Secara geogafis, hal itu sangat memungkinkan, karena pulau sumatera memang terletak diwilayah bagian barat dari kepulauan Indonesia[1].  Dan  kerajaan islam yang pertama kali muncul antara lain:


1. KERAJAAN PERLAK
Nama perlak berasal dari nama “kayu perlak”. Kayu perlak sangat baik untuk dijadikan bahan pembuatan perahu/kapal sehingga banyak orang yang datang untuk mengambil “kayu perlak” tersebut.  Atas dasar itulah kemudian daerah penghasilan “kayu perlak” ini disebut dengan negeri perlak. Dan di negeri perlak telah berdiri sebuah kerajaan yang sederhana bernama kerajaan perlak. Raja yg berkuasa dikerajaan ini diberi gelar Meurah yang artinya sama dengan maharaja.
Kerajaan perlak berkembang baik ketika kerajaan perlak dipimpin oleh pangeran salman, seorang pangeran yang memiliki darah kisra Persia. Keturunan dari pangeran salman (putri istana perlak) ini lah yang kemudian menikah dengan Muhammad ja’far shiddiq, putra pertama dari pernikahan merekalah yang kemudian diangkat menjadi sultan pertama dikerajaan perlak. Putra pertamaanya itu diberi nama syekh maulana azis syah yang berhasil mendirikan kerajaan perlak pada tahun 840 sebagai kerajaan islam pertama nusantara. Dan setelah diangkat menjadi sultan ia diberi gelar sultan alaiddin syekh maulana abdul azis syah yang memerintah sampai tahun 864. Dan kemudian digantikan oleh sultan alaiddin syed maulana abdul rahim syah berkuasa sejak tahun 864 sampai 888. Dan kemudian digantikan lagi oleh sultan alaiddin syed maulana abbas syah yang berkuasa sejak tahun 888 sampai 913[2].
Setelah wafat sultan alaiddin syed maulana abbas syah tidak ada pelantikan baru dikerajaan perlak, setelah dua tahun dari wafatnya sultan abbas syah  barulah dilantik kembali sultan syed maulana ali mughayat syah sebagai sultan yang baru dikerajaan perlak, terus berganti hingga sultan yang terakhir dikerajaan perlak adalah sultan makhdum alaiddin malik abdul azis syah johan berdaulat, memerintah sejak tahun 1267 sampai 1292. Dan setelah sultan malik abdul azis syah wafat, kesultanan perlak digabungkan dengan kesultanan samudra pasai pada masa pemerintahan sultan muhammmad malik Al-zahir, putra Al-malik Al-saleh.
  
2. KERAJAAN SAMUDRA PASAI
Kerajaan Pasai merupakan kerajaan kembar. Kerajaan ini terletak di pesisir timur laut Aceh. Kemunculan pertama kalinya diperkirakan abad ke-13 M, sebagai proses dari hasil Islamisasi daerah-daerah pinggir pantai yang pernah disinggahi para pedagang-pedagang muslim sejak abad ke-7, 8, dan seterusnya. Keberadaan kerajaan ini dibuktikan dengan sumber sejarah berupa penemuan batu nisan kuburan yang terbuat dari granit asal samudra pasai yang bertuliskan Sultan Malik as-Saleh dengan angka tahun 1297 yang juga merupakan raja pertama yang diperkirakan meninggal pada bulan ramadhan tahun 696 H. Nisan kuburan itu didapatkan di Gampong Samudera bekas kerajaan Samudera Pasai.

Menurut sumber sejarah, kerajaan ini pernah didatangi seorang utusan dari Sultan Delhi di India bernama Ibnu Batutah, pengembara terkenal asal maroko, yang mengunjungi samudra pasai pada abad ke- 14 M(tahun 746 H/1345 M). Ketika itu kerajaan samudera pasai di perintah oleh sultan malik Al-zahir, putra sultan malik Al- shaleh. Menurut sumber-sumber cina, pada awal tahun 1282 M kerajaan samudera mengirim kepada raja cina duta-duta yang disebut dengan nama-nama muslim yakni husein dan sulaiman. Ibnu batutah menyatakan bahwa islam sudah hampir satu abad lamaanya disiarkan disana. Ia meriwayatkan kesalehan, kerendahan hati, dan semangat keagamaan rajanya yang mengikuti mazhab syafi’i.
Berdasarkan beritanya pula, kerajaan samudera pasai merupakan pusat studi keislaman dan tempat berkumpul ulama-ulama dari berbagai daerah islam untuk berdiskusi masalah keagamaan dan keduniaan. Berikut nama-nama raja beserta urutan dari kesultanan kerajaan samudera pasai:
  • Sultam malik Al-saleh yang memerintah sampai tahun 1207 M
  • Muhammad malik Al- zahir (1297-1326 M)
  • Mahmud malik Al- zahir (1326-1345 M)
  • Manshur malik Al-zahir (1345-1346 M)
  • Ahmad malik Al-zahir (1346-1383 M)
  • Zain  al- abidin malik Al- zahir (1383- 1405 M)
  • Nahrasiah (1402-?)
  • Abu zaid malik Al-zahir(?-1455)
  • Mahmud malik Al-zahir (1455-1477 M)
  • Zain Al-abidin (1477- 1500 M)
  • Abdullah malik Al-zahir (1501-1513 M)
  • Dan sultan yang terakhir adalah Zain abidin (1513-1524).                                                             
Kerajaan samudra pasai berlangsung sampai tahun 1524 M, pada tahun 1521 M kerajaan ini ditaklukkan oleh portugis yang mendudukinya selama tiga tahun, kemudian tahun 1524 M dianeksasi oleh raja aceh, ali mughayatsyah. Selanjtunya kerajaaan samudera pasai berada dibawah pengaruh kesultanan aceh yang berpusat dibadar Aceh darussalam[3].
3. ACEH DARUSSALAM
Kerajaan Aceh terletak di daerah yang sekarang dikenal dengan nama Aceh Besar. Disini pula terletak ibu kotanya. Kurang begitu diketahui kapan kerajaan ini muncul atau berdiri., kerajaan Aceh berdiri pada abad ke-15 M, diatas puing-puing kerajaan Lamuri, oleh Muzaffar Syah(1465-1497). Dialah yang membangun kota Aceh Darussalam. pada masa pemerintahannya, Aceh Darussalam mulai mengalami kemajuan dalam bidang perdagangan karena saudagar-saudagar Muslim yang sebelumya berdagang dengan Malaka memindahkan kegiatan mereka ke Aceh, setelah Malaka dikuasai Portugis pada tahun 1511 M. sebagai akibat penaklukan Malaka Utara melalaui selat Karimata dari Portugis itu, jalan dagang yang sebelumaya dari laut Jawa ke Sunda dan menyusur pantai Barat Sumatera, kemudian ke Aceh. Dengan demikian Aceh ramai dikunjungi saudagar dari berbagai negeri.
Peletak dasar kerjaan Aceh adalah Sultan alauddin riayat syah yang bergelar Al-Qahar, dan puncak kekuasaan kerajaan Aceh terletak pada masa pemerintahan sultan Iskandar Muda tahun (1608-1637) pada masanya aceh menguasai seluruh pelabuhan dipsisir timur dan barat Sumatra. Dari aceh, gayo sampai minang kabau diislamkannya, kecualai orang-orang kafir batak yang menolak ajaran islam yang datang[4]. Dan dimasa pemerintahan sultan iskandar muda, aceh Darussalam menjadi salah satu pusat pengembangan islam diindonesia, diaceh dibangun mesjid baiturrahman, rumah-rumah ibadah dan lembaga pengkajian islam. Diaceh tinggal ulama2 tasauf yang terkenal seperti:
  • Syaikh Hamzah fansuri
  • Syaikh nuruddin Ar-raniri
  • Syaikh Abdul rauf As-sinkili
  • Syaikh syamsuddin As- sumatrani (menjabat sebagai mufti pada masa pemerintahan iskandar muda)
4. KERAJAAN PALEMBANG
pada awalnya Palembang merupakan pusat kerajaan budha sriwijaya. Setelah sriwijaya jatuh, maka Palembang menjadi protektorat dari kerajaan-kerajaan jawa,kerajaan Palembang ketika dilindung oleh kerajaan mataram sudah dipimpin oleh seorang sultan yang beragama islam yaitu ario damar yang dikenal dengan Ario dillah (abdillah)  1455-1486 yang beristrikan muslimah china, janda dari prabu brawijaya. Lalu ario darma digantikan oleh raden suhu dan pangeran surodirjo. Setelah runtuhnya majapahit kesultan Palembang dipimpin oleh para bangsawan dari Demak dan panjang, mereka adalah:
  • Pangeran sedo ing lautan (1547-1552)
  • Kyai gadeh ing suro tuo (1552-1573)
  • Kyai gadeh ing suro mudo (1573-1590)
  • Kyai mas adipati (1590-1995)

Setelah runtuhnya kerajaan panjang, maka kerajaan Palembang dibawah kekuasan kerajaan mataram, yang memerintah antara lain:
  • Pangeran madi ing angsoko (1595-1630)
  • Pangeran madi alit (1630-1633)
  • Pangeran sedo ing puro (1633-1639)
  • Pangeran sedo ing pesarean (1651-1652)
  • Pangeran sedo ing rajek (1652-1659)
Terus berganti sampai akhirnya sultan susuhan Mahmud baharuddin II memerintah tahun (1803-1825). Dimna dimasa pemerintahannya ini, terjadi perperangan diantara Palembang dengan inggris, seelah inggris meninggalkan Palembang pada tahun 1816 barulah Palembang kembali berperang dengan belanda 1819-1821. Dalam perang ini sultan Mahmud baharuddin II beserta keluarganya ditangkap oleh belanda, dan perang dilanjutkan oleh sultan Ahmad najamuddin prabu anom beserta rakya Palembang, yang akhirnya kerajaan Palembang dihapauskan oleh belanda[5].
5. KERAJAAN SIAK SRI INDRAPURA
Kerajaan siak sri indrapura didirikan di buantan oleh raja kecik yang bergelar sultan Abdul Jalil Rahmat Syah pada tahun 1723.sebelu mendirikan kerajaan siak, sultan Abdul jalil rahmat syah terlibat konflik perebutan tahta dikerajaan johor. Kesultanaan siak berdiri dari 10 wilayah pemerintahan daerah, yaitu : Negeri siak sri indrapura, Bukit batu, Negeri berbau, Tebing tinggi, Negeri bangso, Tanah putih, Negeri kubi,Negeri pekan baru,Tapung kanan, Tapung kiri. Setelah sultan Abdul jalil rahmat syah wafat, jabatannya digantikan oleh putranya, yaitu sultan abdul jalil rahmat syah II pada tahun 1746-1765.
Kesultanaan siak mengalami masa keemasan ketika dipimpin oleh anak syaid usman yg bergelar sultan As-sayid Asy-syarif Ali Abdul jalil saifuddin baalawi. Pada saat itu siang menguasai 12 daerah kekuasaan, yaitu kota pinang, pagarawan, batubara, badagai, kualiluh, panai, bilah asahan, serdang, langkat, temiang, dan deli.
Kesultan siak mengalami kemunduran pada masa sultan AS-syaid syarif kasyim Abdul jalil saifuddin terpaksa menandatangani “traktat siak” ( perjanjian yang berisi tentang seluruh daerah kekuasaan siak harus diserahkan kepada belanda) pada tahun 1858.
Sultan yang terakhir adalah sultan As-Syaid Qasim II pada tahun 1908-1946. Sultan ini memiliki banyak jasa dalam bidang pendidikan, salah satunya ia mendirikan:
  • Mendirikan HIS pada tahun 1915
  • Mendirikan madrasah Al-Hasyimiyah pada tahun 1917
  • Mendirikan latfah school pada tahun 1926
  • Dan madrasah An-nisa pada tahun 1929

Latfa school dan An-nisa sekolah khusus untu wanita dan sultan As-Syaid Qasim juga memberikan biasiswa untuk para wanita yang ingin melanjutkan studi kemadrasah diniyah di padang panjang[6].

WALLAHUA'LAM 
 
Sumber : https://brandalmetropolitan.blogspot.com/2018/01/kerajaan-kerajaan-islam-di-sumatera.html

Kerajaan Jawa

Garis sejarah kerajaan Jawa

————————————————————————————————————————-
Abad ke 1: Kerajaan Agrabinta
200 – 362: Kerajaan Salakanagara.
Salakanagara was replaced by Tarumanagara.

358 – 669: Kerajaan Tarumanagara.
Kerajaan Tarumanagara akhirnya menjadi dua:
Kerajaan Sunda:  669 1579.
Kerajaan Galuh:  669 – 1482.

363 – 726: Kerajaan Indraprahasta
Terakhir 726: Raja ke 14, Wiratara menjadi sasaran gempuran Sanjaya. Kerajaan Indraprahasta, akhirnya benar benar hancur tidak bersisa.
Abad ke 6 – 7: Kerajaan Kalingga
Abad ke 6 – 7: Kerajaan Kendan
669 – 1579: Kerajaan Sunda
752 – 1045: Kerajaan Mataram / Medang.
Awal: Dibentuk Sanjaya dari dinasti Sailendra. Raja pertama Kerajaan Medang (Rahyang ta rumuhun ri Medang ri Poh Pitu) adalah Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya.
Terakhir 1045: Awal abad ke-11 pasukan Sriwijaya (sekitar 1006) menyerang dan menghancurkan Medang Palace, menewaskan Dharmawangsa dan sebagian besar keluarga kerajaan. Airlangga melarikan diri. Kemudian Airlangga didirikan kerajaan Kahuripan; bagian Mataram masuk kerajaan Kahuripan.
986-1037: kerajaan Wengker
1009 – 1049: Kerajaan Kahuripan
Awal Kahuripan: Didirikan Airlangga. Airlangga adalah raja yang pertama dan terakhir Kahuripan.
Terakhir Kahuripan: Airlangga bagi kerajaan (1045) menjadi dua:
Kerajaan Kediri: 1045 – 1221,
Kerajaan Janggala: 1045 – 1136.
1045 – 1221: Kerajaan Kediri.
Awal Kediri: Raja pertama Sri Samarawijaya, putera Airlangga.
Raja terakhir adalah Kertajaya (1200-1222).
Terakhir Kediri: 1222: Ken Arok mengalahkan Kertajaya, Kadiri menjadi suatu wilayah dibawah kekuasaan Singhasari.
1045 – 1136: Kerajaan Janggala.
Awal Janggala: Raja peratam adalah Mapanji Garasakan, putera Airlangga.
Terakhir Janggala: Kerajaan Janggala akhirnya ditaklukkan oleh Sri Jayabhaya raja Kadiri, dengan semboyannya yang terkenal, yaitu Panjalu Jayati, atau Kadiri Menang.
Sejak saat itu Janggala menjadi bawahan Kadiri.
1222 – 1292: Kerajaan Singhasari.
Awal Singhasari: didirikan oleh Ken Arok pada tahun 1222. Lanjutan Kediri.
Terakhir Singhasari: Pada tahun 1292 terjadi pemberontakan Jayakatwang bupati Gelanggelang. Dalam serangan itu Kertanagara mati terbunuh.
Setelah runtuhnya Singhasari, Jayakatwang menjadi raja dan membangun ibu kota baru di Kerajaan Kadiri. Riwayat Kerajaan Tumapel-Singhasari pun berakhir.
1293 – 1527: Kerajaan Majapahit
Awal Majapahit: Tanggal pasti yang digunakan sebagai tanggal kelahiran kerajaan Majapahit adalah hari penobatan Raden Wijaya sebagai raja, yaitu tanggal 15 bulan Kartika tahun 1215 saka yang bertepatan dengan tanggal 10 nov. 1293. Ia dinobatkan dengan nama resmi Kertarajasa Jayawardhana.
Terakhir Majapahit: Dengan jatuhnya Daha yang dihancurkan oleh Demak pada tahun 1527, kekuatan kerajaan Islam pada awal abad ke-16 akhirnya mengalahkan sisa kerajaan Majapahit.
1365 – 1900: Kerajaan Surabaya
1475 – 1548: Kesultanan Demak
Awal Demak: didirikan oleh Raden Patah pada tahun 1478. Kesultanan ini sebelumnya merupakan keadipatian (kadipaten) vazal dari kerajaan Majapahit,
Terakhir Demak: pada tahun 1561 Sunan Prawoto beserta keluarganya dihabisi oleh suruhan Arya Penangsang. Arya Penangsang akhirnya berhasil dibunuh dalam peperangan oleh Sutawijaya, anak angkat Joko Tingkir. Joko Tingkir memindahkan pusat pemerintahan ke Pajang, dan di sana ia mendirikan Kerajaan Pajang.
1482 – 1579: Kerajaan Pajajaran.
1500 – 1700: Kerajaan Giri Kedaton.
Giri Kedaton didirikan oleh Raden Paku, seorang anggota Walisongo  tahun 1487.

1527-1599: Kerajaan Kalinyamat
Dahulunya Kalinyamat dan Jepara merupakan sebuah Kadipaten bawahan dari Kerajaan Demak, tetapi karena ketika Kerajaan Demak di pimpin Sunan Prawoto dan Arya Penangsang membunuh Sultan Hadlirin, Maka Wilayah Kalinyamat dan Jepara mendirikan Kerajaan sendiri.
1527–1813: Kesultanan Banten. Didirikan kesultanan Maulana Hasanuddin. Dihapus belanda tahun 1813.
1568 – 1586: Kesultanan Pajang.
Awal Pajang: Joko Tingkir memindahkan pusat pemerintahan dari Demak ke Pajang, dan di sana ia mendirikan Kerajaan Pajang.
Terakhir Pajang: 1586. Pemerintahan Pangeran Benawa berakhir tahun 1587. Tidak ada putra mahkota yang menggantikannya sehingga Pajang pun dijadikan sebagai negeri bawahan Mataram. .
1588 – 1681: Kesultanan Mataram
Awal Mataram: Kerajaan Jawa yang besar dan terakhir, dikenal dengan nama Mataram II, didirikan pada tahun 1587 oleh Pangeran Senopati, 1584 – 1601.
Terakhir Mataram: terjadi pemberontakan besar yang dipimpin oleh Trunajaya dan memaksa Amangkurat bersekutu dengan VOC. Ia wafat di Tegalarum (1677) ketika mengungsi sehingga dijuluki Sunan Tegalarum. Penggantinya, Amangkurat II (Amangkurat Amral), sangat patuh pada VOC sehingga kalangan istana banyak yang tidak puas dan pemberontakan terus terjadi. Amangkurat I adalah raja terakhir Kesultanan Mataram yang memerintah dengan sewenang-wenang sejak tahun pada masanya, kraton dipindahkan lagi ke Kartasura (1680).
Abad ke-16: Kerajaan Sumedang Larang
Abad 16 – 17: Kerajaan Blambangan
Terakhir Blambangan: Sultan Agung dari Mataram (bertahta 1613-1646), yang menyerang Blambangan tahun 1633, tidak pernah dapat menaklukkannya.
1641 – 1925: Kepangeranan Sukapura
1680 – 1745 Kasunanan Kartasura, lanjutan kesultanan Mataram.
Awal Kasunanan Kartasura: Pada tanggal 28 November 1681 akhirnya Pangeran Puger menyerah kalah kepada Amangkurat II yang dibantu VOC. Sejak saat itu, Mataram resmi menjadi bagian dari Kartasura.
Terakhir Kasunanan Kartasura: Pada akhir tahun 1743 Pakubuwana II (memerintah 1726 – 1742) kembali ke Kartasura namun kondisi kota tersebut sudah hancur. Ia pun memutuskan membangun istana baru di desa Sala bernama Surakarta, yang ditempatinya sejak tahun 1745. Dia raja terakhir Kasunanan Kartasura dan raja pertama Kasunanan Surakarta.
Perjanjian Giyanti (13 Februari 1755)
Kerajaan Mataram dibagi menjadi dua wilayah:
– Nagari Kasultanan Ngayogyakarta dibentuk 1755 (sampai sekarang),
– Nagari Kasunanan Surakarta Hadiningrat dibentuk 1755. link (sampai sekarang).
Kasunanan Surakarta
Awal Kasunanan Surakarta: Berdiri tahun 1755 sebagai hasil dari perjanjian Giyanti 13 Februari 1755.
Paku Buwono II adalah raja terakhir Kasunanan Kartasura dan raja pertama Kasunanan Surakarta.
Kasultanan Yogyakarta
Awal kesultanan: Berdiri tahun 1755 sebagai hasil dari perjanjian Giyanti 13 Februari 1755.
Kadipaten Mangkunegara
Awal Kadipaten: Berdiri sejak tahun 1757, hasil Perjanjian Salatiga.
Kadipaten Paku Alaman
Awal Kadipaten: Berdiri sejak 17 maret 1813.

Sumber : https://sultansinindonesieblog.wordpress.com/kalimantan-garis-sejarah-line-of-history/garis-sejarah-kerajaan-jawa/

Kerajaan Melayu

Kerajaan Melayu

Peta Ranah Melayu purba berdasarkan teori yang diterima umum. Pusat Kerajaan Malayu yang juga terkait dengan situs Muaro Jambi adalah muara sungai Batanghari, Jambi, atau di hulunya yang terletak di pedalaman Minangkabau, Sumatera (sekarang Dharmasraya dan Solok). Tetapi berbagai negeri (kadatuan) Melayu lainnya pun bersemi sebelum ditaklukan Sriwijaya pada akhir abad ke-7 Masehi, seperti Kerajaan Langkasuka, Pan Pan dan Panai.
Kerajaan Melayu atau dalam bahasa Tionghoa ditulis Ma-La-Yu (末羅瑜國) merupakan sebuah nama kerajaan yang berada di Pulau Sumatera. Dari bukti dan keterangan yang disimpulkan dari prasasti dan berita dari Cina, keberadaan kerajaan yang mengalami naik turun ini dapat di diketahui dimulai pada abad ke-7 yang berpusat di Minanga, pada abad ke-13 yang berpusat di Dharmasraya dan diawal abad ke 15 berpusat di Suruaso
a. Letak
Kerajaan Melayu atau dalam bahasa Cina ditulis Ma-La-Yu merupakan sebuah nama kerajaan yang berada di Pulau Sumatera. Dari bukti dan keterangan yang disimpulkan dari prasasti dan berita dari Cina, keberadaan kerajaan yang mengalami naik turun ini dapat di diketahui dimulai pada abad ke-7 yang berpusat di Minanga, pada abad ke-13 yang berpusat di Dharmasraya dan diawal abad ke 15 berpusat di Suruasoatau Pagaruyung.
Kerajaan ini berada di pulau Swarnadwipa atauSwarnabumi yang oleh para pendatang disebut sebagai pulau emas yang memiliki tambang emas, dan pada awalnya mempunyai kemampuan dalam mengontrol perdagangan di Selat Melaka sebelum direbut oleh Kerajaan Sriwijaya.
Dari uraian I-tsing jelas sekali bahwa Kerajaan Melayu terletak di tengah pelayaran antara Sriwijaya dan Kedah. Jadi Sriwijaya terletak di selatan atau tenggara Melayu. Hampir semua ahli sejarah sepakat bahwa negeri Melayu berlokasi di hulu sungai Batang Hari, sebab pada alas arca Amoghapasa yang ditemukan di Padangroco terdapat prasasti bertarikh 1208 Saka (1286) yang menyebutkan bahwa arca itu merupakan hadiah raja Kertanagara (Singhasari) kepada raja Melayu.
b.  Sumber
  • Berita Cina
–       Berita tentang Kerajaan Melayu antara lain diketahui dari dua buah buku karya Pendeta I-tsing atau I Ching (634-713)dalam pelayarannya dari Cina ke India tahun 671, singgah di negeri Sriwijaya enam bulan lamanya untuk mempelajari Sabdawidya (tatabahasa Sansekerta). Ketika pulang dari India tahun 685, I-tsing bertahun-tahun tinggal di Sriwijaya untuk menerjemahkan naskah-naskah Buddha dari bahasa Sansekerta ke bahasa Cina. I-tsing kembali ke Cina dari Sriwijaya tahun 695. Ia menulis dua buah bukunya yang termasyhur yaitu Nan-hai Chi-kuei Nei-fa Chuan (Catatan Ajaran Buddha yang dikirimkan dari Laut Selatan) serta Ta-T’ang Hsi-yu Ch’iu-fa Kao-seng Chuan (Catatan Pendeta-pendeta yang menuntut ilmu di India zaman Dinasti Tang).
–  Menurut catatan I-tsing, Sriwijaya menganut agama Buddha aliran Hinayana, kecuali Ma-la-yu. Tidak disebutkan dengan jelas agama apa yang dianut oleh Kerajaan Melayu.
–   Berita lain mengenai Kerajaan Melayu berasal dari T’ang-Hui-Yao yang disusun oleh Wang p’u pada tahun 961, dimana Kerajaan Melayu mengirimkan utusan ke Cina pada tahun 645 untuk pertama kalinya, namun setelah berdirinya Sriwijaya sekitar 670, Kerajaan Melayu tidak ada lagi mengirimkan utusan ke Cina.
  • Kitab Purana pada zaman Gautama Buddha terdapat istilah Malaya dvipa yang bermaksud tanah yang dikelilingi air.
  • Geographike Sintaxis karya Ptolemy Pengunaan kata Melayu, telah dikenal sekitar tahun 100-150 yang menyebutkanmaleu-kolon
 c. Raja-raja Kerajaan Melayu
  1. Srimat Trailokyaraja Maulibhusana Warmadewa (1183). Sumber: Prasasti Grahi tahun 1183 di selatan Thailand, perintah kepada bupati Grahi yang bernama Mahasenapati Galanai supaya membuat arca Buddha seberat 1 bhara 2 tula dengan nilai emas 10 tamlin. Ibukota: Dharmasraya.
  2. Srimat Tribhuwanaraja Mauli Warmadewa. (1286). Prasasti Padang Roco tahun 1286 di Siguntur, pengiriman Arca Amonghapasa sebagai hadiah Raja Singhasari kepada Raja Dharmasraya. Ibukota: Dharmasraya.
  3. Akarendrawarman. (1300). Sumber: Prasasti Suruaso. Ibukota: dharmasraya atau Suruaso.
  4. Srimat Sri Udayadityawarman Pratapaparakrama Rajendra Maulimali Warmadewa. (1347). Sumber: Arca Amoghapasa. Ibukota: Suruaso atau Pagarruyung.
  5. Ananggawarman. (1375). Sumber: Prasasti Pagaruyung. Ibukota: Pagaruyung.
d. Politik
Prasasti Kedukan Bukit menguraikan jayasiddhayatra (perjalanan jaya) dari penguasa Kerajaan Sriwijaya yang bergelar Dapunta Hyang (Yang Dipertuan Hyang). Oleh karena Dapunta Hyang membawa puluhan ribu tentara lengkap dengan perbekalan, sudah tentu perjalanan itu adalah ekspedisi militer menaklukkan suatu daerah. Dari prasasti Kedukan Bukit, didapatkan data-data:
–    Dapunta Hyang naik perahu tanggal 11 Waisaka 604 (23 April 682).
–    Dapunta Hyang berangkat dari Minanga tanggal 7 Jesta (19 Mei) dengan membawa lebih dari 20.000 balatentara. Rombongan lalu tiba di Muka Upang.
Jadi, penaklukan Malayu oleh Sriwijaya terjadi pada tahun 682. Pendapat ini sesuai dengan catatan I Tsing bahwa, pada saat berangkat menuju India tahun 671, Ma-la-yu masih menjadi kerajaan merdeka, sedangkan ketika kembali tahun 685, negeri itu telah dikuasai oleh Shih-li-fo-shih.
Pelabuhan Malayu merupakan penguasa lalu lintas Selat Malaka saat itu. Dengan direbutnya Minanga, secara otomatis pelabuhanpun jatuh ke tangan Kerajaan Sriwijaya. Maka sejak tahun 682 penguasa lalu lintas dan perdagangan Selat Malaka digantikan oleh kerajaan Melayu Sriwijaya
Kekalahan Kerajaan Sriwijaya akibat serangan Rajendra Coladewa, raja Chola dari Koromandel telah mengakhiri kekuasaan Wangsa Sailendra atas Pulau Sumatra dan Semenanjung Malaya sejak tahun 1025. Beberapa waktu kemudian muncul sebuah dinasti baru yang mengambil alih peran Wangsa Sailendra, yaitu yang disebut dengan nama Wangsa Mauli.
Prasasti tertua yang pernah ditemukan atas nama raja Mauli adalah Prasasti Grahi tahun 1183 di selatan Thailand. Prasasti itu berisi perintah Maharaja Srimat Trailokyaraja Maulibhusana Warmadewa kepada bupati Grahi yang bernama Mahasenapati Galanai supaya membuat arca Buddha seberat 1 bhara 2 tula dengan nilai emas 10 tamlin. Yang mengerjakan tugas membuat arca tersebut bernama Mraten Sri Nano.
Prasasti kedua berselang lebih dari satu abad kemudian, yaitu Prasasti Padang Roco tahun 1286. Prasasti ini menyebut adanya seorang raja bernama Maharaja Srimat Tribhuwanaraja Mauli Warmadewa. Ia mendapat kiriman arca Amoghapasa dari atasannya, yaitu Kertanagara raja Singhasari di Pulau Jawa. Arca tersebut kemudian diletakkan di kota Dharmasraya.
Dharmasraya dalam Pararaton disebut dengan nama Malayu. Dengan demikian, Tribhuwanaraja dapat pula disebut sebagai raja Malayu. Tribhuwanaraja sendiri kemungkinan besar adalah keturunan dari Trailokyaraja. Oleh karena itu, Trailokyaraja pun bisa juga dianggap sebagai raja Malayu, meskipun Prasasti Grahi tidak menyebutnya dengan jelas.
Yang menarik di sini adalah daerah kekuasaan Trailokyaraja pada tahun 1183 telah mencapai Grahi, yang terletak di selatan Thailand (Chaiya sekarang). Itu artinya, setelah Sriwijaya mengalami kekalahan, Malayu bangkit kembali sebagai penguasa Selat Malaka. Namun, kapan kiranya kebangkitan tersebut dimulai tidak dapat dipastikan, dari catatan Cina [9] disebutkan bahwa pada tahun 1082 masih ada utusan dariChen-pi (Jambi) sebagai bawahan San-fo-ts’i, dan disaat bersamaan muncul pula utusan dari Pa-lin-fong (Palembang) yang masih menjadi bawahan keluarga Rajendra.
Istilah Srimat yang ditemukan di depan nama Trailokyaraja dan Tribhuwanaraja berasal dari bahasa Tamil yang bermakna ”tuan pendeta”. Dengan demikian, kebangkitan kembali Kerajaan Malayu dipelopori oleh kaum pendeta. Namun, tidak diketahui dengan jelas apakah pemimpin kebangkitan tersebut adalah Srimat Trailokyaraja, ataukah raja sebelum dirinya, karena sampai saat ini belum ditemukan prasasti Wangsa Mauli yang lebih tua daripada prasasti Grahi.
Naskah Pararaton dan Kidung Panji Wijayakrama menyebutkan pada tahun 1275, Kertanagara mengirimkan utusan Singhasari dari Jawa ke Sumatera yang dikenal dengan nama Ekspedisi Pamalayu yang dipimpin oleh Kebo Anabrang.
Prasasti Padang Roco tahun 1286 menyebutkan tentang pengiriman arca Amoghapasa sebagai tanda persahabatan antara Singhasari dengan Dharmasraya.
Pada tahun 1293 tim ini kembali dengan membawa serta dua orang putri Malayu bernama Dara Jingga dan Dara Petak. Untuk memperkuat persahabatan antara Dharmasraya dengan Singhasari, Dara Petak dinikahkan dengan Raden Wijaya yang telah menjadi raja Kerajaan Majapahit mengantikan Singhasari. Pernikahan ini melahirkan Jayanagara, raja kedua Majapahit. Sementara itu, Dara Jingga diserahkan kepada seorang “dewa”. Ia kemudian melahirkan Tuan Janaka yang kelak menjadi raja Pagaruyung bergelar Mantrolot Warmadewa. Namun ada kemungkinan lain bahwa Raden Wijaya juga mengambil Dara Jingga sebagai istri, karena hal ini lumrah sebab Raden Wijaya pada waktu itu telah menjadi raja serta juga memperistri semua anak-anak perempuan Kertanagara. Dan ini dilakukan untuk menjaga ketentraman dan kestabilan kerajaan setelah peralihan kekuasaan di Singhasari.
Sebagian sumber mengatakan bahwa Mantrolot Warmadewa identik dengan Adityawarman Mauli Warmadewa, putra Adwayawarman. Nama Adwayawarman ini mirip dengan Adwayabrahma, yaitu salah satu pengawal arca Amoghapasa dalam prasasti Padangroco tahun 1286. Saat itu Adwayabrahma menjabat sebagaiRakryan Mahamantri dalam pemerintahan Kertanagara. Jabatan ini merupakan jabatan tingkat tinggi. Mungkin yang dimaksud dengan “dewa” dalam Pararaton adalah tokoh ini. Dengan kata lain, Raden Wijaya menikahkan Dara Jingga dengan Adwayabrahma sehingga lahir Adityawarman.
Adityawarman sendiri nantinya menggunakan gelar Mauli Warmadewa. Hal ini untuk menunjukkan kalau ia adalah keturunan Srimat Tribhuwanaraja.
e. Penaklukan Majapahit
Kakawin Nagarakretagama yang ditulis tahun 1365 menyebut Dharmasraya sebagai salah satu di antara sekian banyak negeri jajahan Kerajaan Majapahit di Pulau Sumatra. Namun interpretasi isi yang menguraikan daerah-daerah “wilayah” kerajaan Majapahit yang harus menghaturkan upeti ini masih kontroversial, sehingga dipertentangkan sampai hari ini.
Pada tahun 1339 Adityawarman dikirim sebagaiuparaja atau raja bawahan Majapahit untuk menaklukan wilayah Swarnnabhumi nama lain pulau Sumatera. Penaklukan Majapahit dimulai dengan menguasai Palembang. Kidung Pamacangah dan Babad Arya Tabanan menyebut nama Arya Damar sebagai Bupati Palembangyang berjasa membantu Gajah Mada menaklukkan Bali pada tahun 1343. Menurut Prof. C.C. Berg, tokoh ini dianggapnya identik dengan Adityawarman.
f. Kerajaan Melayu Pagaruyung
Setelah membantu Majapahit dalam melakukan beberapa penaklukan, Pada tahun 1343 adityawarman kembali ke Swarnnabhumi dan ditahun 1347 memproklamirkan dirinya sebagai pelanjut Dinasti Mauli penguasa Kerajaan Melayu di Dharmasraya dan selanjutnya memindahkan pusat pemerintahannya ke Suruaso, (daerah Minangkabau), dengan gelarMaharajadiraja Srimat Sri Udayadityawarman Pratapaparakrama Rajendra Maulimali Warmadewa. Dengan melihat gelar yang disandang Adityawarman, terlihat dia menggabungan beberapa nama yang pernah dikenal sebelumnya, Mauli merujuk garis keturunannya kepada Wangsa Mauli penguasa Dharmasraya dan gelar Sri Udayadityavarmanpernah disandang salah seorang raja Sriwijaya serta menambahkah Rajendra nama penakluk penguasa Sriwijaya, raja Chola dari Koromandel. Hal ini tentu sengaja dilakukan untuk mempersatukan seluruh keluarga penguasa di Swarnnabhumi.
Dari catatan Dinasti Ming (1368-1644) menyebutkan bahwa di San-fo-tsi (Sumatera) terdapat tiga orang raja. Mereka adalah Sengk’ia-li-yu-lan (alias Adityawarman), Ma-ha-na-po-lin-pang (Maharaja Palembang), dan Ma-na-cha-wu-li (Maharaja Dharmasraya). Dan sebelumnya pada masa Dinasti Yuan (1271-1368), Adityawarman juga pernah dikirim oleh Jayanegara sebanyak dua kali sebagai duta ke Cina yaitu pada tahun 1325 dan 1332, dan tentu dengan nama yang sama pada masa Dinasti Ming masih dirujuk kepada Adityawarman, yang kemudian kembali mengirimkan utusan sebanyak 6 kali pada rentang tahun 1371 sampai 1377. Dan kemudian dari berita ini dapat dikaitkan dengan penemuan Kitab Undang-Undang Tanjung Tanah di Kerinci yang diperkirakan pada zaman Adityawarman, dimana pada naskah tersebut ada menyebutkan tentang Maharaja Dharmasraya. Jika dikaitkan dengan piagam yang dipahat pada bahagian belakang Arca Amoghapasa, jelas Adityawarman bergelar Maharajadiraja, dan membawahi Dharmasraya dan Palembang.

Mengenal Corak Batik Sumatra



Kita sebagai bangsa Indonesia dapat berterima kasih kepada pihak Malaysia yang sudah mempromosikan Batik sebagai bagian dari kebudayaan mereka. Karena:

1. Sebelum-sebelumnya kita tidak terlalu menghargai warisan budaya yang sangat indah ini. Sebelum-sebelumnya kita tidak mengajukan Batik kepada UNESCO untuk diakui dunia.

2. Sebelumnya batik hanya diidentikkan dengan pakaian orang tua atau pakaian resmi jika menghadiri acara undangan pernikahan.

3. Sebelum-sebelumnya anak muda enggan pakai batik, namun sekarang para selebritis pun terlihat keren memakai batik yang dimodernisasikan.

4. Sebelum-sebelumnya tidak ada hari Jumat para eksekutif di kawasan bisnis Jakarta menggunakan batik untuk ke kantor.

Kita patut berterima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak Malaysia baik itu pemerintah dan seluruh pihak swastanya.


Sudah bertambahkah kecintaan kita akan batik Indonesia? Sudah bertambahkah pengetahuan kita mengenai batik Indonesia? :D

Postingan Cerita dan Warta  kali ini akan membahas mengenai beragam corak batik dari Sabang sampai Merauke. Semoga bisa menjadi tambahan pengetahuan teman-teman semua!


Batik Aceh
Pengrajin Batik Aceh

Motif batik Aceh rata-rata menampilkan unsur alam dan budaya dalam paduan warna-warna berani seperti merah, hijau, kuning, merah muda, dan sebagainya. Warna-warna berani pada batik Aceh inilah yang menjadi ciri khas batik Aceh.
Motif-motif pada batik Aceh umumnya melambangkan falsafah hidup masyarakatnya. Motif Pintu Aceh misalnya, menunjukkan ukuran tinggi pintu yang rendah. Kenyataannya, rumah adat Aceh memang berpintu rendah, namun di dalamnya memiliki ruangan yang lapang. Motif tolak angin menjadi perlambang banyaknya ventilasi udara di setiap rumah adat. Motif tersebut mengandung arti bahwa masyarakat Aceh cenderung mudah menerima perbedaan.
Selain motif-motif tersebut juga terdapat beragam motif dan corak khas Aceh yang indah dari batik Aceh, antara lain Pintu Aceh, Bungong Jeumpa, Awan Meucanek, Pucok Reubong, dan lain-lain.



Batik Jambi


Berbeda dengan batik Jawa yang menggunakan potongan-potongan kain panjang, batik Jambi biasanya datang dalam bentuk jubah longgar, sarung, atau sebagai selendang/syal. Warna khas yang biasa dijumpai pada batik Jambi adalah merah, biru, hitam, dan kuning. Motifnya pada umumnya diambil dari alam, seperti tumbuhan, hewan, dan aktivitas sehari-hari warga Jambi. Motif batik Jambi yang terkenal antara lain adalah motif kapal sanggat, burung kuau, durian pecah, merak ngeram, dan tampok manggis.
Berikut ini adalah motif-motif Batik Jambi yang beraneka ragam. Lebih tertarik yangmanakah Anda?



Batik Bengkulu


Motif batik khas Bengkulu, konon, merupakan sebuah adopsi campuran dari motif kaligrafi Jambi dengan Cirebon. Adopsi itu membentuk sebuah desain batik khas Bengkulu. Batik khas Bengkulu secara umum terdiri dari dua jenis. Pertama adalah batik Besurek dengan motif khasnya berupa tulisan kaligrafi. Dan kedua adalah batik Pei Ka Ga Nga atau disebut juga dengan batik Ka Ga Nga yang memiliki motif berupa tulisan asli masyarakat Rejang Lebong. Beberapa motif dasar dari batik Besurek antara lain: motif kaligrafi (diambil dari huruf-huruf kaligrafi. Untuk batik Besurek modern, biasanya kaligrafinya tidak bermakna); motif bunga rafflesia; motif burung kuau (bergambar burung yang terbuat dari rangkaian huruf-huruf kaligrafi); motif relung paku; dan motif rembulan.
Berikut ini beberapa motif batik Besurek:





Batik Riau


Di Riau, konon ada batik Selerang yang sempat begitu terkenal pada tahun 1990-an namun sayangnya kabarnya saat ini sudah menghilang. Selain itu, ada pula yang namanya batik Tabir. Batik Tabir yang dibuat berdasarkan sistem tulis dan tolek ini warna-warnanya terang dan cerah, seperti merah, kuning, hijau. Corak dan motifnya antara lain adalah bunga bintang, sosou, cempaka, dan kenduduk.
Ini adalah beberapa motif dari batik Tabir Riau:




Batik Padang


Di Padang, batiknya yang terkenal bernama batik tanah liek/tanah liat. Dinamakan demikian karena dalam proses pewarnaannya, batik ini dicelupkan ke dalam tanah liat. Namun, seiring dengan permintaan pasar, batik tanah liek ini tidak hanya berwarna cokelat saja. Batik ini pada akhirnya juga diwarnai menggunakan sumber-sumber pewarna alam lainnya. Sebut saja seperti kulit jengkol, kulit rambutan, gambir, kulit mahoni, dan lain-lain. Bahannya pun ada yang terbuat dari katun ataupun sutera. Motifnya juga bermacam-macam antara lain tumbuhan merambat atau akar berdaun, keluk daun pakis, pucuk rebung, dan lain-lain.
Ini dia beberapa motif dari batik Tanah Liek:



Batik Lampung


Mungkin lebih banyak orang mengenal Lampung dari kain tenun tapis-nya. Tapi jangan salah, Lampung juga memiliki batik dengan corak tersendiri. Batik ini lahir melalui proses panjang yang dilakukan oleh Andriand Damiri Sangadjie, seorang budayawan, bersama kawan-kawannya. Motif batik Lampung yang paling terkenal dan sering menjadi rebutan kolektor asing adalah motif perahu dan “pohon kehidupan”.
Ini adalah beberapa contoh motif dari batik Lampung:

Sumber : http://budaya-semasa.blogspot.com/2012/11/mengenal-corak-batik-sumatera.html